Saat memulai hubungan dengan seseorang, jika niat kita benar-benar baik, kita pasti serius dan berpikir tentang pernikahan. Kalau pacaran hanya untuk main-main, mungkin kita layak berpikir bahwa orang yang bermain-main dengan perasaan orang lain, kelak akan dipermainkan juga. Entah oleh siapa. Nah, kalau kita sudah pacaran dengan serius, bagaimana caranya menciptakan keadaan sebagai pasangan atau pacar dunia akhirat?
Maunya, setelah menikah, suami atau istri kita tidak hanya membahagiakan kita, tapi mampu menjadi membimbing dan mengarahkan ketika kita salah atau berbuat yang melanggar perintah Allah.
Makna Pacar Dunia Akhirat
Saat ini kehidupan kawula muda memang telah dipenuhi dengan paham kebebasan dan serba boleh. Mereka bebas untuk melakukan segala hal yang mereka mau dan inginkan tanpa harus dibatasi oleh norma atau pun nilai yang ada di dalam masyarakat.
Begitu pula dengan fenomena pacaran. Pacaran telah menjadi sebuah tren kehidupan kawula muda. Semua anak yang mengaku masih muda, bahkan juga para orang yang telah dewasa pun, haruslah punya pacar atau paling tidak punya pacar. Jika tak memiliki pacar maka akan dianggap tak laku atau tak gaul.
Punya pacar adalah sebuah keharusan atau bahkan berkembang menjadi sebuah kebanggaan. Dengan punya pacar maka selain mendapatkan pasangan yang dapat diajak untuk pergi ke semua tempat yang diinginkan, juga dapat dijadikan sebagai pembuktian akan eksistensi dirinya di dalam kehidupan masyarakat.
Namun memang di balik fakta pacaran ini, banyak hal buruk yang terjadi. Karena memang yang dimaksud dengan pacaran ini tak hanya sekedar punya pasangan untuk dijadikan teman berbagi atau teman di kala sepi. Namun aktivitas yang ada di dalam pacaran ini sudah banyak berkembang menuju hal ang sudah tak sepantasnya lagi untuk dilakukan.
Pacaran tak hanya sekedar kirim sms atau pesan singkat. Jika hal ini saja yang dilakukan maka yang ada adalah hubungan yang hambar dan tak lagi nikmat. Mungkin segala aktivitas yang ada di dalam pacaran ini awalnya dilakukan dengan perasaan malu-malu namun kemudian menjadi sebuah kenikmatan yang meninginkan untuk terus dilakukan dan dilakukan.
Awal pacaran mungkin hanya saling memandang kepada lawan jenisnya. Atau kemudian memberanikan diri untuk berpegangan tangan. Kemudian setelah lebih lama dan mengumpulkan keberanian yang lebih, maka yang dilakukan adalah berpelukan.
Jika menganggap berpelukan sangat menyenangkan maka hal lain pun juga dapat terjadi. Inilah yang menyebabkan mengapa kita sering sekali menemukan banyak pasanagn pacaran dari kalangan remaja yang hamil duluan. Atau kasus penyebaran video pasangan remaja yang sedang berhubungan badan.
Saat ini, berhubungan badan sudah tak lagi dilakukan oleh suami istri saja. Pasangan yang pacaran pun sudah tak ragu untuk melakukannya. Semua adalah demi kenikmatan sesaat yang semu.
Apakah seperti itu pacar dunia akhirat yang dimaksudkan? Merengguk hal yang belum semestinya diambil. Sejatinya pasangan dunia akhirat bukanlah seperti itu. Pasangan dunia akhirat adalah pasangan yang memberikan acuan terhadap segala hal yang dilakukan untuk kehidupan akhirat, tak hanya kehidupan dunia saja. Karena memang kehidupan akhiratlah yang akan menjadi kehidupan sejati yang menanti kita.
Yang dimaksud dengan pasangan dunia akhirat adalah memang pasangan dimana kita berbagi kehidupan dunia bersamanya. Dimana kita hidup bersama, melewati kehidupan bersamanya dan juga membesarkan anak bersamanya serta menghabiskan masa tua bersamanya pula.
Selain itu, ada tujuan lain yang lebih mendalam dibandingkan dengan hal fana ini. Yaitu pasangan yang ada di dalam kehidupannya ini dapat dijadikan sebagai ladang perbuatan untuk mendapatkan pahal yang lebih banyak lagi guna menggapai kehidupan akhirat.
Pernikahan adalah jalan termudah untuk menggapai kahidupan akhirat yang baik dan layak. Hal ini telah banyak disebutkan oleh Rasul. Karena memang di dalam pernikahan ada sebuah pengabdian terhadap satu sama lain dimana pengabdian ini sangat disukai oleh Allah dan akan mendatangkan keridhoaannya.
Suami memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada seluruh anggota keluarganya. Nafkah ini berupa makanan setiap harinya, pakaian yang cukup serta tempat tinggal yang layak.
Dalam menggapai ini, tentunya dilakukan suami dengan jalan bekerja. Di setiap rasa lelah yang ada ketika suami bekerja ini akan mendatangkan pahala untuk kehidupan akhirat. Juga ketika uang sudah didapat, setiap rupiah yang digunakan untuk memberi makan, membelikan pakaian dan juga memberikan tempat tinggal yang layak pun juga akan mendatangkan pahal yang amat besar.
Tak hanya bagi suami yang begitu mudah untuk menggapai kehidupan akhirat yang lebih baik. Bagi istri pun, akan ada jalan yang bahkan lebih mudah dibandingkan dengan suami untuk menggapai surganya Alloh.
Istri melayani suami dengan ikhlas. Di setiap pelayanan istri yang mendatangkan kesenangan bagi suami akan mendapatkan keridhoaan Alloh. Serta di saat istri menjalankan kewajibannya terhadap suami pun, juga akan lebih mudah bagi istri untuk menggapai surga.
Istri taat kepada suami, patuh terhadap apa yang suami katakan tanpa sedikti membantah yang hanya kana mendatangkan kemurkaan dari suami. Istri juga memberikan pelayanan, memberikan dan menyediakan segala kebutuhan suami. Istri pun selalu menyenangkan suami, tidak hanya dalam pandangan yang membuat suami suka untuk selalu memandang istri namun juga dalam perbuatan, dimana istri selalu dapat menyenangkan suami. Dengan ini, memang surga apat terbuka lebih lebar untuk istri.
Apalagi jika istri telah memiliki anak. Akan ada lebih banyak perbuatan istri yang dapat mendatangkan lebih banyak pahala. Istri mengandung selam sembilan bulan dengan penuh susah dan payah. Istri melahirkan anak dengan menanggung kesakita yang amat pedih.
Lalu dengan segala lelah dan letih, mengasuh dan membesarkan semua anak ang telah dilahirkan. Tentunya, hal ini akan lebih mudah utnuk membuat istri mendapatkan ridho dari Allah menggapai surgaNya.
Inilah yang dimaksud dengan pasangan dunia akhirat. Yang ada tak hanya kenikmatan sesaat yang ada di dunia. Namun, keduanya juga ingin untuk menggapai kenikmatan sejati yaitu berada di dalam surgaNya Allah yang juga penuh dengan kenikmatan.
Kriteria Pacar Dunia Akhirat
Apa saja kriteria pacar atau pasangan dunia akhirat?
“Awet Muda”. Awet muda di sini tidak diartikan sebagai awet muda yang sesungguhnya, tetapi “kecantikan atau ketampanan" hati yang membuat kita tak berhenti puas memandangnya seperti saat pertama kali bertemu. Kecantikan dan ketampanan pasti menyusut seiring dengan waktu.
Mungkin pacar atau suami/istri kita tidak sempurna, tapi kebaikan hatinya, ketulusannya dalam mengorbankan diri untuk kita atau keluarga, kerelaannya mengalah, membuat kita tidak berhenti takjub.
Akan tetapi, hal ini juga berlaku untuk kita juga. Jangan sampai kita memaksa suami/istri untuk terus berkorban, sedangkan kita sendiri tidak. Tipsnya pun sangat sepele: bersikaplah sebagai pahlawan keluarga, tanpa perlu merasa layak menjadi pahlawan. Dijamin, suami/istri Anda akan betah berlama-lama di depan Anda.
Memberi Contoh, Bukan Memberi Perintah. Kadang, kita sering dongkol kalau suami/istri atau pacar kita bisanya cuma menyuruh kita begini dan begitu, sedangkan dia diam saja ketika melakukan hal yang dilarangnya untuk kita. Rasanya tidak menyenangkan, bukan?
Berkacalah, jangan-jangan kita juga demikian. Jika ingin melihat suami/istri kita sebagai pasangan dunia akhirat, bukankah lebih baik memberi contoh dalam perilaku daripada perintah?
Meskipun hasilnya tidak langsung dirasakan karena butuh waktu bagi suami/istri untuk menyerap maksud dari contoh kita, yang penting hasilnya lebih efektif daripada jika kita memberi perintah. Mungkin saja saat kita memberi perintah, suami/istri langsung mengerjakan, tapi mereka melakukannya karena perintah kita, bukan karena esensi bahwa dalam berumah tangga adalah saling berkorban.
Tidak Malu Mengakui Kesalahan. Setiap manusia pasti berbuat salah. Akan tetapi, berapa banyak yang mau mengakui kesalahannya, apalagi di depan pasangan sendiri? Bersikap ksatria, baik bagi seorang lelaki maupun bagi perempuan, pasti akan membuat pasangan kita jatuh hati.
Bukan karena kita yang salah atau kita bisa dimanfaatkan, tetapi karena pasangan kita akan yakin bahwa pribadi yang mau menerima kritik dan yang mau mengakui kesalahan, akan berkembang dari kesalahannya. Adapun mereka yang marah setiap dikritik, suatu saat ketika dikritik habis-habisan, akan hancur dan berbalik menyalahkan orang lain yang tidak salah.
Itulah apa dan bagaimana pacar dunia akhirat.
Your Here »
Cinta dan Sahabat
» Kriteria Pasangan Dunia Akhirat
Kriteria Pasangan Dunia Akhirat
Cinta dan Sahabat,
Please rate this article:
{[['
']]}
0 Comments





:)
:-)
:))
=))
:(
:-(
:((
:d
:-d
@-)
:p
:o
:>)
(o)
[-(
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
:-$
(b)
(f)
x-)
(k)
(h)
(c)
cheer







